Jalak suren merupakan hewan yang hidup di alam bebas. Spesies ini mulai dikenal orang dan dipelihara sebagai peliharaan rumahan sejak diketahui kecerdasannya. Kemampuannya hampir sama dengan burung beo, ia dapat menirukan suara yang diperdengarkan kepadanya..
Pemelihara jarak suren sering kali melatih hewan peliharannya agar dapat menirukan berbagai jenis suara. Caranya, jalak suren diperdengarkan suara dari rekaman MP3 atau didekatkan dengan burung lain yang dapat berkicau dengan merdu.
Jalak suren dapat berkicau dengan merdu jika diberi perawatan yang tepat. Di antaranya dengan memberikannya makanan yang bergizi, menjaga kebersihan kandangnya, dan melatihnya berkicau dengan tepat.
Akan tetapi, terkadang usaha-usaha tersebut kurang berhasil. Tak jarang dijumpai jalak suren yang stres akibat perawatan yang salah. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan jalak suren mengelami stres dan usaha pencegahannya
1. Pemberian makanan yang salah
Makanan yang sudah berjamur atau kedaluwarsa akan membuat jalak suren stres. Oleh karena itu, berikanlah makanan berprotein tinggi yang masih baik kondisinya. Sebaiknya, Anda tidak mengganti merek makanan tambahan atau voer. Kadar protein yang berbeda akan membuat bulu jalak suren mudah rontok.
2. Perawatan yang kurang bersih
Perawatan jalak suren meliputi tubuh dan sangkar. Kurang bersih saat memandikannya dapat menyebabkan jalak suren berkutu. Hal tersebut membuatnya tidak nyaman dan stres, sehingga malas berkicau. Selain itu, sangkar yang kotor akan membuat jalak suren mudah terserang kuman dan penyakit. Sebaiknya bersihkan sangkar secara rutin setiap hari. Jalak suren yang bersih badan dan lingkungannya akan merasa nyaman sehingga tidak stress dan rajin berkicau.
3. Gangguan hewan pemangsa
Sebaiknya, jauhkan jalak suren dari hewan lain yang kemungkinan bisa memangsanya.Jangan lupa untuk menutip kemabali tutup sangkar dengan tepat setelah Anda membukanya, dengan begitu binatang pemangsa tidak dapat masuk. Jalak suren yang pernah diganggu atau bahkan hampir dimangsa hewan lain, kodisi psikisnya kurang stabil dan selalu ketakutan.
4. Stres karena sakit
Jika jalak suren stres karena sakit, sebaiknya Anda memberikan obat yang tepat. Anda dapat memberikan makanan dan multivitamin secara teratur saat jalak sakit. Jalak suren rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Biasanya terdapat obat yang khusus mengatasi gangguan pencernaan pada jalak suren.
Selain beberapa hal di atas, jalak suren yang stres juga bisa disebabkan gagalnya proses adaptasi. Sebaiknya jalak suren memiliki cukup waktu untuk berpindah dari sangkar penjual ke sangkar pembeli. Dan jangan membawanya dengan kantong semen.
Jalak suren yang diletakkan di dalam kantong semen akan merasa kurang nyaman karena ruang geraknya terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membawa jalak suren dengan sangkar saat memindahkan dari penjual ke tempat Anda. Jika perjalanannya dilakukan dengan menggunakan motor, sebaiknya ditutup dengan kerodong atau ‘penutup sangkar’ yang agak tebal.
Jalak suren juga bisa stres saat proses pemasteran. Sebaiknya, Anda melatih jalak suren dengan memperdengarkan rekaman kicauan burung pada MP3 dengan volume sedang. Suara keras pada MP3 dapat mengakibatkan jalak suren menjadi gugup.
Pemasteran dapat juga dilakukan dengan mendekatkan jalak suren pada burung yang sudah bisa berkicau. Akan tetapi, jangan mendekatkan jalak suren dengan burung yang masih liar karena dapat membuatnya ketakutan. Berdekatan dengan burung yang liar juga akan membuat jalak suren menjadi liar.
Pada dasarnya, jalak suren membutuhkan perhatian dari pemiliknya agar terhindar dari stres. Sisihkanlah waktu untuk merawatnya dan berilah makan tepat waktu. Hewan juga makhluk hidup yang membutuhkan makanan dan tempat tinggal untuk bertahan hidup. Jadi, sudah siapkah Anda merawat jalak suren setiap hari? Jika sudah, Anda dapat membelinya sekarang sebagai hewan peliharaan di rumah.