Murai Batu Kurang Ngotot? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

Performa murai batu kurang ngotot ketika di lombakan? Pastinya hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Jenis burung ini dikenal memiliki karakter yang teritorial dan agresif. Jadi jika murai batu tidak agresif, tentu ada beberapa sebab yang mendasarinya.

Murai batu khususnya yang berjenis kelamin jantan mempunyai suara kicauan yang lantang, khas dan bervariasi saat dilombakan. Murai batu yang ngotot punya penampilan yang maksimal jadi bisa berkicau dengan lebih lantang.

Jika ada murai batu kurang ngotot ketika dilombakan, maka ada kemungkinan burung ini sedang kurang fit. Bisa jadi murai batu habis mabung atau sakit. Di samping itu, ada juga beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab murai batu menjadi kurang agresif dan ngotot di lapangan.

Penyebab Murai Batu Kurang Ngotot


wikicau.com

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab murai batu kurang fit dan ngotot saat dilombakan. Kemungkinan murai batu tidak pernah memperoleh terapi pengembunan atau burung kurang jemuran dan jarang dilatih di dalam kandang umbaran.

Murai batu yang performanya kurang bagus juga bisa disebabkan karena setelan EF tidak bisa tepat. Jadi burung akan kurang atau terlalu birahi. Disamping itu, burung yang jarang memperoleh suplemen multivitamin tambahan menyebabkan staminanya cenderung menjadi menurun.

Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi hal tersebut, bisa diberikan pola perawatan harian yang teratur dan rutin. Di bawah ini beberapa cara untuk mengatasi murai batu yang ketika dilombakan kurang ngotot.

Pengembunan Rutin

Ketika berlangsung terapi pemulihan, maka pemberian mandi sebaiknya dikurangi atau bisa juga dilakukan beberapa hari sekali. Murai batu harus dijemur secara rutin setiap harinya, dilakukan pada pagi hari sesudah matahari terbit.

Durasi penjemuran disesuaikan dengan karakter burung tersebut. Sebab ada yang dapat kuat dijemur 2 hingga 3 jam. Tapi ada juga yang hanya bisa bertahan di bawah sinar matahari sekitar 1 jam saja.

Melatih dengan Kandang Umbaran

Sebaiknya latihlah murai batu secara teratur menggunakan kandang umbaran. Pengumbaran dapat dilakukan setiap hari atau bisa juga dilakukan beberapa hari sekali.

Selain menjadikan burung lebih aktif, pengumbaran secara rutin dapat membantu meningkatkan stamina dan juga mental burung.

Mengatur Settingan Ekstra Fooding

Bila kondisi tersebut dipicu karena burung kurang birahi, sebaiknya pemberian pakan atau extra fooding dapat lebih ditingkatkan. Khususnya pakan serangga seperti kroto dan jangkrik.

Di samping itu, anda juga bisa memberinya pakan tambahan lain yang bervariasi seperti ulat hongkong, kelabang dan cacing tanah.

Tambahan Suplemen


poskotanews.com

Dalam pemeliharaan burung, pemberian suplemen sangat penting untuk diperhatikan. Salah satunya adalah pemeliharaan burung murai batu. Suplemen sangat berperan penting dalam membuat burung semakin gacor dan ngotot dalam perlombaan.

Banyak pecinta burung yang memelihara murai batu namun jarang memberinya suplemen tambahan. Dengan anggapan mereka bisa mendapatkan asupan nutrisi dari pakan tambahan yang telah dikonsumsi setiap hari.

Padahal jika dilihat selama ini asupan nutrisi hanya berasal dari satu atau dua jenis pakan serangga saja. Dan hal ini masih dianggap kurang mencukupi kebutuhan burung.

Oleh sebab itu, untuk bisa melengkapi keperluan nutrisinya tersebut, maka pemberian suplemen untuk mendukung multivitamin dapat diberikan secara teratur.

Sebaiknya anda pilih suplemen yang paling tepat dan mempunyai kandungan yang sangat bermanfaat untuk burung, salah satunya yaitu berupa Sup Plus Bird. Dengan pemberian suplemen tersebut, bisa membantu mengatasi murai batu kurang ngotot dan semakin agresif saat bertanding.

Home > Burung Murai Batu > Murai Batu Kurang Ngotot? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya