Metode Perawatan Anakan Burung Jalak Bali

Bagi Anda yang memiliki rencana melakukan penangkaran burung Jalak Bali, tapi masih bingung bagaimana metode perawatan yang tepat untuk anakan, ini dia informasi lengkapnya untuk Anda. Yuk, simak artikelnya berikut ini.

Metode Perawatan

Seperti yang diketahui oleh banyak penangkar burung Jalak Bali, terdapat 2 cara perawatan anakan burung Jalak Bali yang bisa diterapkan dalam proses penangkaran, di antaranya yaitu:

1. Metode Pertama

Source - gudangjalakklaten
Source – gudangjalakklaten

Metode pertama adalah pengasuhan anakan burung Jalak Bali dilakukan dengan cara yang alami, yakni dengan cara indukan jantan dan betina merawat dan memberikan pakan kepada anak-anaknya hingga menjadi burung yang siap mandiri.

Model perawatan alami ini memang akan memakan waktu yang lebih lama karena piyikan atau anakan baru bisa mandiri dalam mencari makanan pada umur 1 bulan lebih. Dengan penggunaan metode seperti ini, memiliki konsekuensi pada produktivitas indukan yang menjadi terhambat karena banyak waktu terbuang untuk mengasuh anak-anaknya hingga mandiri.

Selain itu, kebutuhan pakan terutama makanan pelengkap (extra fooding) seperti jangkrik, ulat, dan kroto harus diberikan dua kali lipat dari porsi sebelum indukan memiliki anakan. Belum lagi faktor keamanan anakan dari kemungkinan serangan indukan jantan. Jika suasana kandang dirasa kurang nyaman atau ada gangguan lainnya dari luar, tidak jarang indukan jantan akan menjadi stres dan kerap menyerang anaknya sendiri, bahkan membuangnya dari sangkar.

2. Metode Kedua

Source - gudangjalakklaten
Source – gudangjalakklaten

Metode kedua yakni dengan cara dipanen sejak usia dini. Pemanenan anakan bisa dilakukan pada umur 1 minggu, setelah itu dipindahkan ke kotak inkubator untuk dirawat sendiri oleh penangkar. Jika dirawat sendiri sejak masih piyikan, tingkat kematiannya bisa lebih diperkecil. Bahkan jika perawatan yang diberikan dapat maksimal, anakan akan berkembang sangat baik hingga dewasa.

Dengan model perawatan ini, produktivitas indukan bisa meningkat. Induk betina akan cepat bertelur kembali, mengerami telurnya, dan menghasilkan anakan lagi.

Penanganan Anakan Harus Ekstra Hati-Hati

Source - pixabay
Source – pixabay

Diperlukan ketelatenan pemelihara dalam merawat piyikan. sebab  piyikan yang baru berumur satu minggu ini membutuhkan penanganan yang ekstra hati-hati, terutama jadwal pemberian pakannya. Sedikitnya setiap 45 menit, anakan harus diberi pakan jangkrik. Sebelum diberikan, jangkrik harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dilarutkan ke dalam air vitamin.

Agar piyikan tetap sehat,  anakan juga perlu dilakukan penjemuran terutama pada pagi hari dan cukup 5 menit. jadi tidak hanya dihangatkan dalam inkubator, tapi juga perlu mendapatkan sinar matahari pagi.

Setelah memasuki usia 21 hari, anakan sudah bisa diberikan adonan voer yang dicampur dengan kroto segar dan bersih. Kedua bahan ini dicampurkan bersama  air hangat dan diberikan setiap saat. Jadi setiap diberikan harus selalu dalam keadaan baru, alias benar-benar fresh. Waktu pemberian pakan dimulai dari jam 6 pagi sampai pukul 9 malam. Seminggu sekali diberikan butiran minyak ikan.

Dengan perawatan yang telaten, anakan Jalak Bali sudah bisa makan sendiri setelah memasuki usia 30 hari. Saat itulah Anda bisa memasangkan gelang kode penangkar. Anakan berumur  1 bulan sudah bisa Anda pasarkan, dan tentunya juga harus dilengkapi dengan sertifikat dari penangkar.

Itulah contoh metode perawatan anakan Jalak Bali yang bisa diterapkan untuk proses penangkaran Jalak Bali Anda. Baik metode pertama ataupun kedua, semua bisa menghasilkan anakan yang baik dengan ketelatenan dalam perawatannya. Semoga bermanfaat.

Home > Burung Jalak Bali > Metode Perawatan Anakan Burung Jalak Bali