Gejala Snot pada Murai Batu dan Cara Jitu Mengatasinya

Gejala snot pada murai batu memang penting untuk dikenali. Jangan sampai murai batu kesayangan anda semakin parah kondisinya. Dengan mengetahui gejalanya sejak awal, maka anda bisa langsung memberikan penanganan yang tepat.

Selain ayam, snot juga bisa menyerang burung. Penyakit hewan unggas yang satu ini termasuk jenis penyakit pada saluran pernafasan yang harus diwaspadai. Penyakit ini tak hanya mengganggu kesehatan murai batu, akan tetapi juga kicauannya.

jenisburung.co

Pengertian Snot

Snot juga dikenal dengan Infectious Coryza. Penyakit ini disebabkan bakteri haemophilus paragallinarum. Adapun ciri bakteri haemophilus paragallinarum yaitu memiliki bentuk batang pendek. Selain itu, bakteri ini juga tak membentuk spora, tercat polar dan fakultatif anaerob.

Mengenai penyebabnya, ada banyak hal yang mengakibatkan penyakit snot. Adapun beberapa penyebab penyakit snot yaitu udara kotor, asap rokok, sangkar yang kotor, pantulan sinar matahari yang mengenai mata dan lingkungan yang pengap.

Selain itu, penyakit snot juga disebabkan karena adanya benda asing yang masuk ke dalam lubang hidung murai batu. Usai dijemur, burung murai batu yang langsung dikerodong juga bisa terserang penyakit snot.

Penyebab lainnya yang juga bisa mengakibatkan murai batu terserang snot yaitu gigitan serangga. Misalnya gigitan semut. Hal ini dikarenakan gigitan semut bisa menyebabkan mata bengkak yang beresiko terkena snot jika tak segera ditangani.

Gejala Snot pada Murai Batu

Setelah anda mengetahui apa itu penyakit snot dan penyebabnya, sebaiknya anda juga memahami gejala snot pada murai batu. Adapun gejalanya yaitu murai batu cenderung diam dan lebih sering memejamkan matanya. Pandangan murai batu juga sedikit kabur.

Gejala murai batu terkena snot lainnya yaitu matanya tampak merah berair dan hidungnya ingusan. Jika diperhatikan, murai batu yang terserang snot juga tampak mengantuk dan lesu. Gejalanya semakin diperkuat dengan kebiasaan menggosokkan matanya ke dinding sangkar.

Penyakit snot juga menyebabkan murai batu kurang nafsu makan dan nafasnya naik turun. Tak hanya itu, murai batu juga sering menyelipkan kepalanya ke bawah sayap. Bulu-bulunya yang cantik juga terlihat rontok.

Kebiasaan murai batu lainnya yang memperlihatkan gejala snot yaitu suka membungkuk sembari memanjangkan leher dan buka paruh. Selain itu, kotorannya juga berwarna putih encer tak seperti biasanya.

Sementara untuk kondisi fisiknya, gejala snot pada murai batu ditandai dengan mata yang membengkak. Disamping itu, bagian matanya juga terdapat belek putih. Gejalanya semakin diperjelas dengan tumbuhnya daging di sekitar kelopak mata.

Cara Mengatasi Murai Batu Terkena Snot

Apabila anda sudah mendeteksi adanya gejala snot pada murai batu kesayangan anda, maka anda harus segera memberikan penanganan. Adapun beberapa cara mengatasinya yaitu:

rajakicau.com

Membersihkan Kandang

Salah satu cara mengatasi murai batu terkena snot yaitu membersihkan kandangnya. Lakukan pembersihan kandang secara rutin. Bahkan jika perlu anda bisa melakukan sterilisasi. Dengan anda rutin membersihkan kandang, maka tak akan ada bakteri yang berkembang.

Tumbuhan Kitolod

Selain membersihkan kandang, anda juga bisa mengatasi snot dengan memanfaatkan tumbuhan kitolod. Hal ini dikarenakan tumbuhan kitolod bersifat anti radang. Hanya saja, getahnya berbahaya karena mengandung racun.

Agar tak terkena racun, anda harus menggunakan kitolod secara hati-hati dan bijak. Kitolod itu sendiri adalah tanaman herbal yang berupa terna tegak. Tanaman ini sudah banyak diekstrak untuk dijadikan obat karena terbukti khasiatnya.

Kembang Talang

Kembang talang juga bisa anda gunakan untuk mengobati snot. Caranya cukup mudah. Anda hanya perlu merendamnya selama beberapa jam. Rendam sampai warnanya berubah biru. Jika sudah, anda bisa meneteskan air rebusannya ke mata burung yang terserang snot.

Manfaat yang diberikan kembang talang ini dikarenakan kandungan zat baik yang ada di dalamnya. Diketahui bahwa kembang talang ini mengandung ca-oksalat. Tak hanya itu, ada juga kandungan delphimidin, fenol, saponin, sulfur, alkaloid dan flavonoid.

Daun Sirih

Setelah anda mengenali gejala snot pada murai batu, maka anda harus segera memberikan penanganan. Salah satunya dengan menggunakan daun sirih. Caranya cukup mudah. Anda rebus saja beberapa lembar daun sirih.

Air rebusan daun sirih inilah yang akan digunakan untuk menyembuhkan snot. Teteskan air rebusan daun sirih ke bagian snot. Manfaat yang diberikan daun sirih ini dikarenakan kandungan yang ada di dalamnya.

Diketahui bahwa daun sirih mengandung antiseptik. Dengan kandungan tersebut, air rebusan daun sirih bisa mengobati snot secara perlahan. Maka dari itu, lakukan tips ini secara rutin agar hasilnya maksimal.

Air Seni

Meski terkesan menjijikkan, namun air seni terbukti menyembuhkan snot pada murai batu. Untuk mendapatkan khasiatnya, anda bisa menampung air seni ke dalam wadah setiap pagi usai bangun tidur. Setelah itu, anda teteskan air seni tersebut ke murai batu yang terserang snot.

Anda bisa meteskan setidaknya 2-4 tetes. Jika sudah, anda perlu mendiamkannya sekiar satu menit. Lalu bilas menggunakan air bersih. Lakukan secara rutin agar murai batu cepat sembuh.

Bunga Kilolot

Tak hanya gejala snot pada murai batu, bunga kilolot juga mampu mengobati katarak, mata bengkak, mata berair, infeksi mata, cacar dan patek. Hal ini berkat kandungan yang ada di dalam bunga kilolot.

Adapun kandungan pada bunga kilolot diantaranya yaitu sampon, flavonoid, politerol dan alkaloid. Hasil yang didapat dari penggunaan bunga kilolot bisa maksimal apabila anda melakukan penyulingan terlebih dahulu.

Air Hangat

Penyakit snot yang menimpa murai batu juga bisa anda atasi dengan menggunakan air hangat. Caranya, anda hanya perlu merendam kain ke dalam air hangat. Kain inilah yang anda gunakan untuk membersihkan bagian luar tubuh murai batu yang terkena snot.

Dengan anda melakukan cara ini, maka anda sama saja telah berupaya untuk mencegah infeksi yang berkelanjutan. Kondisi murai batu kesayangan anda pun tak akan bertambah parah. Murai batu juga tak akan terkena penyakit serupa.

Memberi Vitamin Tambahan

Murai batu yang mengalami snot bisa anda sembuhkan dengan memberikan vitamin tambahan. Pemberian vitamin tambahan ini bisa meningkatkan sistem imun tubuh murai batu. Dengan demikian, kekebalan tubuh burung murai batu bisa seimbang.

Obat Garamycin

Obat garamycin termasuk salah satu jenis obat yang bisa anda gunakan untuk mengobati snot. Mengenai cara menggunakannya, anda hanya perlu mengoleskan obat ini sebanyak dua sampai tiga kali setiap harinya. Lakukan secara perlahan pada bagian yang terserang snot.

Selain obat garamycin, anda juga bisa memanfaatkan obat stop snot, antibiotik dan erlamycetin. Agar hasilnya lebih optimal, anda juga bisa mengoleskan salep secara merata. Tak hanya memberi kesembuhan secara maksimal, akan tetapi juga mempercepat prosesnya.

Setelah anda mengetahui gejala snot pada murai batu dan cara mengatasinya di atas, pastikan anda lebih memperhatikan kondisi murai batu kesayangan anda. Jangan sampai kesehatannya terganggu karena kurangnya pengawasan. Sebaiknya juga murai batu yang terkena snot dijauhkan dengan murai batu lainnya untuk menghindari tertular penyakit.

Home > Burung Murai Batu > Gejala Snot pada Murai Batu dan Cara Jitu Mengatasinya