Persebaran Cendrawasih Mati Kawat dan Fakta Lainnya

Membahas tentang persebaran Cendrawasih Mati Kawat terasa menarik karena keindahan burung ini. Dibanding jenis burung Cendrawasih lain, jenis ini belum banyak dikenal seperti yang lainnya.

Padahal burung ini juga memiliki keindahannya sendiri. Tentunya keindahan tersebut tidak akan ditemui pada burung Cendrawasih yang lainnya.

Karena keindahannya, burung ini kerap jadi sasaran exploitasi yang berlebihan. Jika dibiarkan, kegiatan exploitasi dapat berdampak buruk bagi alam.

Dengan mengetahui persebaran dari suatu burung, tentunya banyak hal yang dapat dilakukan. Manfaat yang paling utama, jelas kaitannya bagi kelestarian burung tersebut.

abangnji.com

Persebaran Cendrawasih Mati Kawat dan Fakta Lainnya

Persebaran Cendrawasih Mati Kawat memang terbilang cukup luas. Kemampuan bertahan hidup yang baik membuat burung ini kuat beradaptasi di berbagai kondisi.

Burung ini banyak ditemukan di hutan dataran Irian. Situasi hutan hujan basah khas Irian memang tempat hidup bagi hewan ini.

Hutan-hutan Timur Indonesia memang menjadi tempat favorit hewan ini. Selain di Indonesia, burung ini juga ditemukan di wilayah Papua Nugini dan Australia.

Burung ini memang terbilang cukup mudah ditemui di habitatnya. Namun burung ini termasuk cukup sensitif dengan kehadiran manusia.

Banyak hal yang mempengaruhi persebaran burung ini. Yang utama adalah faktor dari burung itu sendiri seperti morfologi dan kebiasaan hidupnya.

Morfologi Cendrawasih Mati Kawat

Burung ini memiliki tubuh yang cukup besar yaitu berukuran 33 cm. Dengan tubuhnya yang besar, persebaran Cendrawasih Mati Kawat menjadi lebih mudah.

Pasalnya, tentu saja dibalik tubuh yang besar pasti tubuh tersebut juga kuat. Kekuatan yang ada membuat burung ini mampu berpindah tempat dengan mudah.

Burung jantan jenis ini memiliki warna tubuh hitam mengkilap. Pada bagian perutnya, terdapat bulu kuning dan 12 kawat berwarna hitam.

Keberadaan kawat ini yang juga menjadi dasar penamaan lain burung ini. Beberapa penduduk setempat kerap menyebutnya Cendrawasih 12 Kawat.

Sedangkan betinanya memiliki tubuh lebih kecil dari pada jantan. Selain itu juga badan betina hitam polos tanpa bulu kuning maupun kawat.

Kebiasaan Hidup Cendrawasih Mati Kawat

Persebaran Cendrawasih Mati Kawat juga dipengaruhi oleh kebiasaan hidupnya. Tentunya makhluk hidup akan lebih menyukai tempat tertentu yang mendukungnya untuk hidup.

Dengan menyukai tempat hidup tertentu, maka kenyamanan bagi hewan tersebut dapat terpenuhi. Tempat hidup tidak sesuai dengan kebiasaannya juga dapat menyebabkan hewan sakit.

Terdapat dua hal yang merupakan kebiasaan hidup hewan yang mempengaruhi pola persebarannya Yang pertama yaitu kebiasaan makan dan yang kedua yaitu kebiasaan kawin.

Keduanya tentu memiliki keterkaitan yang sangat erat. Keduanya merupakan kebiasaan hidup yang tidak bisa dijauhkan dari hewan itu sendiri.

Kebiasaan Makan Cendrawasih Mati Kawat

Keberadaan makanan dalam suatu tempat tertentu dapat menjadi indikasi persebaran suatu hewan. Begitu pula dengan persebaran Cendrawasih Mati Kawat.

Burung ini memiliki kebiasaan makan yaitu memakan buah-buahan. Karena itu, burung ini sering ditemukan di hutan dengan buah-buahan yang melimpah.

Selain gemar memakan buah-buahan, burung ini juga suka memakan antropod. Jenis-jenis antropod kerap menjadi santapan karena mudah ditemukan di pohon-pohon berbuah.

Kebiasaan Kawin Cendrawasih Mati Kawat

Cara kawin burung ini cukup terbilang unik. Hal tersebut karena burung jantan akan menarik perhatian betina dengan tariannya.

Setelah proses kawin berhasil, maka pasangan akan mulai membuat sarang. Sarang yang dibuat tentunya tidak sembarangan.

Tentunya mereka akan membuat sarang di tempat ternyaman. Selain nyaman, sarang juga diletakkan di tempat yang aman dan dekat sumber makanan.

Pasangan akan mulai memilih-milih tempat untuk dijadikan sarangnya. Oleh karena itu, persebaran Cendrawasih Mati Kawat juga dipengaruhi oleh kebiasaan kawinnya.

Home > Burung Cendrawasih > Persebaran Cendrawasih Mati Kawat dan Fakta Lainnya