Keunikan Burung Maleo Bisa Terbang Setelah Menetas

Burung maleo merupakan atau banyak yang menyebutnya dengan burung maleo senkawor adalah burung endemik yang hanya hidup dengan alami pada suatu kawasan yaitu di Pulau Sulawesi.

Burung ini hanya tinggal di hutan tropis dataran rendah di pulau Sulawesi. Misalnya seperti di Gorontalo yaitu di Bone Bolango dan juga Pohuwato.

Serta berada di Sulawesi Tengah yaitu Sigi dan juga Banggai. Sampai dengan sekarang ini habitat yang dipakai untuk bertelur hanya ditemukan pada daerah yang punya sejarah geologi yang ada hubungannya dengan lempeng Pasifik ataupun Australia.

Burung Maleo ini nama ilmiahnya adalah Macrocephalon maleon yang memiliki pengertian kepala besar. Keunikan burung maleo ini memiliki benjolan pada kepala.

Fungsi dari tonjolan besar diatas kepalanya antara lain yaitu untuk mendeteksi panas yang akan digunakan untuk menetaskan telurnya.

Habitat dari burung cantik yang memiliki panjang kurang lebih sekitar 55 cm ini ada pada beberapa tempat yang ada di Pulau Sulawesi.

Untuk habitatnya antara lain adalah di wilayah Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Keunikan Burung Maleo

Selain menjadi satwa endemik, Burung Maleo dengan nama latin Macrocephalon maleo ini sudah mulai langka dan juga dilindungi ini merupakan burung yang unik.

Keunikan burung maleo bisa diamati mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga keunikan burung maleo dari tingkah lakunya.

Burung maleo ternyata mempunyai kisah hidup yang terkesan sangat unik. Untuk burung maleo yang sudah dewasa berpasangan sampai mati dan selalu hidup di area dalam hutan asli Sulawesi.

Akan tetapi, ketika burung betina sudah siap untuk bertelur, maka pasangan dari burung maleo itu akan berjalan kaki hingga berkilo-kilometer menuju tempat bertelur komunal.

Yang pada umumnya terletak pada pesisir pantai atau yang ada di dekat mata air panas yang terdapat di dalam hutan.

Di tempat itu, pasangan burung maleo itu akan menggali lubang yang besar di dalam pasir atau di dalam tanah hingga memakan waktu selama berjam-jam.

Kemudian burung maleo betina itu akan menelurkan satu butir telur yang ukurannya sangat besar di dalam lubang yang telah dibuatnya. Ukuran badan dari burung maleo sama dengan ukuran badan ayam.

Akan tetapi ukuran telur burung maleo besarnya kurang lebih enam kali lipat dari telur ayam.

Fakta unik dari burung maleo salah satunya yaitu mereka akan pingsan setelah bertelur.

Di pasir yang panas, seperti di kawasan pantai dan di kawasan gunung berapi serta daerah yang hangat dari panas bumi burung maleo akan membuat sarang disitu dan untuk menetaskan telur telurnya.

Paling menarik dari burung ini yaitu sesaat sesudah telur menetas, anakan dari burung Maleo sudah bisa langsung terbang.

Hal ini terjadi sebab kandungan nutrisi yang ada pada telur burung maleo lebih besar dan sampai 6 kali dari telur ayam kampung. Keunikan burung maleo lainnya yaitu burung maleo termasuk burung anti poligami.

Selanjutnya, mereka akan pulang lagi ke area hutan, sedangkan untuk telur dibiarkan dipanasi oleh sinar matahari atau oleh panas bumi.

Apabila tidak ada gangguan, sesudah 60 sampai dengan 80 hari, telur itu akan menetas dari dalam pasir.

Kelebihan Anakan Burung Maleo

Dan setelah menetas, anakan burung maleo menggali selama 24-48 jam ke atas untuk bisa mengirup udara segar yang ada di alam bebas.

Setelah menghirup udara bebas dan beristirahat beberapa saat, anakan maleo akan langsung terbang ke arah hutan untuk hidup de manngan diri tanpa bantuan dari induknya.

Inilah kelebihan anakan burung maleo jika dibandingkan dengan anakan burung yang lainnya.

Sekarang ini, lewat pendampingan masyarakat dan juga penyadaran betapa pentingnya maleo agar tetap ada pada habitat aslinya, populasi dari maleo yang sempat menurun dengan sangat dratis .

Ciri Fisik Burung Maleo

Burung Maleo yang nama latinnya Macrocephalon maleo ini memiliki bulu yang berwarna hitam.

Pada bagian kulit sekitar mata memiliki warna kuning, bagian iris mata berwarna merah kecoklatan, bagian kaki berwarna abu-abu.

Kemudian bagian paruh dengan warna jingga kemudian bulu sisi bawah berwarna merah-muda sedikit keputihan. Lalu bagian atas kepalanya ada tanduk atau jambul yang keras dengan warna hitam.

Burung jantan dan burung maleo yang betina terlihat serupa. Pada umumnya burung betina punya ukuran lebih kecil serta berwarna lebih kelam jika dibandingkan dengan burung yang jantan.

Pada waktu burung maleo masih anakan dan remaja, tonjolan yang ada pada kepala ini belum terlihat.

Akan tetapi pada waktu menginjak usia dewasa tonjolan inipun sudah mulai tampak. Kemungkinan tonjolan ini digunakan untuk mendeteksi panas bumi yang sesuai guna menetaskan telurnya

Populasi Burung Maleo

Populasi jenis burung ini paling banyak sekarang ini tinggal di kawasan Sulawesi Tengah. Salah satunya yaitu bertempat tinggal di cagar alam Saluki, Donggala, Sulawesi Tengah.

Pada kawasan Taman Nasional Lore Lindu ini, populasinya sudah terhitung kurang lebih tinggal 320 ekor saja.

Sebab populasi dari burung maleo yang semakin sedikit, burung unik dan juga langka ini sudah berstatus dilindungi dari kepunahan.

Kelangkaan dari jenis burung yang unik ini antara lain adalah disebabkan karena terdesaknya habitat.

Khususnya yang terdapat di luar kawasan konservasi, perburuan dari telur burung Maleo oleh manusia dan juga ancaman predator antara lain seperti hewan Biawak, Babi Hutan, burung Elang dan predator yang lainnya.

Ternyata Burung maleo yang punya berbagai macam keunikan juga mengambil peran yang begitu penting dalam budaya dan juga tradisi dari pulau Sulawesi.

Untuk bentuk burung maleo terlihat di Sulawesi menjadi ciri khas Sulawesi dan juga simbol dari kebanggaan rakyat Sulawesi.

Pada kawasan Kepulauan Banggai, terdapat juga tradisi Tumpe yang menggunakan telur burung maleo yang ukurannya besar ini.

Kepunahan dari burung maleo ini termasuk suatu kehilangan yang sangat besar untuk warisan budaya di wilayah Sulawesi ini. Akan tetapi pemerintah terus berusaha menangkarkan burung ini agar tidak punah dan tetap lestari.

Penangkaran Burung Maleo

Salah satu langkah untuk pelestarian burung maleo antara lain dengan cara penangkaran.

Penangkaran yaitu kegiatan yang diperuntukkan meningkatkan populasi dari satwa liar yang dilakukan pada habitat aslinya yang disebut in situ atau di luar habitat yang aslinya yaitu ex situ.

Melakukan penangkaran ini mencakup dari usaha pengumpulan bibit, pengumpulan telur, pengembangbiakan, penetasan telur, memelihara, membesarkan dan kemudian dilepaskan ke alam bebas.

Dalam usaha mengembangbiakkan, yang harus dilakukan seperti halnya dengan peningkatan kinerja reproduksinya.

Yaitu dengan memperhatikan status fisiologis dari burung maleo dengan memberikan makanan.

Penangkaran diluar sudah dilakukan dengan cara mengontrol pola pemberian makanannya.

Dalam pola pemberian makanan yang diberikan, dengan cara mengatur keseimbangan kandungan energi dan kandungan protein yang berdasarkan penelitian yang telah didapatkan, dengan menunjukkan Pertambahan Bobot Badan Harian yang baik.

Jadi burung maleo bisa melakukan adaptasi sebaik mungkin. Permasalahan yang ada yaitu reproduksi tidak dapat terjadi dengan normal.

Pemberian makanan pada awal kehidupan anakan dari burung maleo bisa berpengaruh pada proses fisiologis yang kemudian akan memiliki dampak secara fisik pada performa burung maleo untuk periode berikutnya.

Note : Masuk dalam daftar burung yang dilindungi, nomor 394 Maleo Senkawor / Macrocephalon Maleo.

Jual Burung Jalak Suren Leucistik Dengan Warna Bulu Putih Seperti Jalak Bali Atau Jalak Suren Albino

Home > Burung Maleo > Keunikan Burung Maleo Bisa Terbang Setelah Menetas