Jalak putih sejak dahulu dikenal memiliki postur gagah dengan warna bulu yang cantik. Selain itu, burung ini juga mempunyai kemampuan berkicau yang cukup memukau. Tidak mengherankan, jenis burung jalak yang semakin langka ini, kini kian banyak dicari oleh para pencinta burung.
Dalam kondisi yang sehat, jalak putih dapat menghasilkan kicauan yang begitu nyaring. Sebaliknya, jalak putih bisa terlihat murung dan enggan berkicau saat berada dalam kondisi yang kurang sehat. Agar jalak putih yang Anda pelihara bisa tetap sehat dan gacor, ada baiknya Anda menyimak beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan jalak putih berikut ini.
1. Makanan
Untuk menjaga kesehatan jalak putih, hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah jenis makanan. Pemberian asupan nutrisi makanan burung harus Anda sajikan dengan takaran yang tepat. Jika berlebihan, jalak putih bisa kekenyangan atau bahkan mengalami kegemukan sehingga menjadi malas berkicau.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan menu dengan jenis yang bervariasi. Beberapa makanan yang bisa Anda berikan untuk jalak putih antara lain: voel, jangkrik, kroto, ulat hong kong, dan buah-buahan. Jika memilih jenis makanan burung kemasan, pastikan bahwa produk yang Anda beli sudah disertai informasi kandungan nutrisi, serta tidak mengandung pewarna atau pengawet. Namun jika menyajikan makanan yang berupa hewan, Anda juga harus memastikan bahwa makanan tersebut bersih, sudah mati, dan masih segar (tidak basi).
Jika makanan-makanan tersebut tidak habis, Anda harus segera membuangnya dari wadahnya. Sebab, makanan yang sudah basi bisa mengganggu pencernaan dan berefek pada kesehatan jalak putih.
2. Kondisi Kandang
Sebagai burung yang aktif, jalak putih umumnya memerlukan tempat tinggal yang cukup luas. Kandang jalak putih biasanya dibuat dengan ukuran 1 x 1 x 2 m atau lebih. Jika kurang dari itu, jalak putih akan merasa terkurung dan sulit bergerak bebas. Jika sudah demikian, bisa-bisa burung tersebut akan enggan berkicau.
Selain ukuran, kandang juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik serta memperoleh sinar matahari yang cukup. Untuk itu, Anda bisa menempatkan kandang di ruang terbuka, serta menghadap ke arah timur. Jalak putih yang memperoleh kecukupan sinar matahari umumnya tidak mudah sakit dan lebih gacor.
3. Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kesehatan jalak putih. Saat membangun kandang, usahakan Anda memilih tempat-tempat yang cukup sepi dan jauh dari keramaian. Pasalnya, suasana yang bising kerap membuat jalak putih terserang stres. Akibatnya, jalak putih menjadi pendiam dan enggan berkicau.
Selain itu, Anda juga bisa menempatkan kandang di lokasi yang berdekatan dengan pepohonan. Jalak putih umumnya menyukai tempat tinggal yang cukup teduh dan luas. Sebab, suasana tersebut akan tampak seperti habitat aslinya di alam.
4. Kebersihan Tubuh
Tubuh yang bersih akan menghindarkan jalak putih dari risiko penyakit yang berasal dari luar. Jalak putih bisa Anda mandikan setiap pagi dengan menggunakan alat semprot (sprayer). Agar terhindar dari kuman dan kutu, Anda bisa menambahkan sampo khusus burung ke dalam alat semprot tersebut. Sampo tersebut tidak hanya berguna untuk membersihkan kotoran, tetapi juga membuat bulu jalak putih semakin halus dan lembut.
Cara lain yang bisa Anda lakukan agar kebersihan tubuh jalak putih tetap terjaga adalah dengan menggunakan bak mandi kecil. Anda bisa meletakkan bak plastik kecil yang berisi air ke dalam sangkar khusus. Jika sudah selesai mandi, jalak putih bisa segera Anda jemur di bawah sinar matahari pagi yang belum terlalu terik. Dengan demikian, jalak putih selalu bersih, terhindar dari kuman, serta terjaga kesehatannya.
Itulah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan jalak putih. Dengan memperhatikan asupan makanan, kondisi kandang, lingkungan sekitar, serta kebersihan tubuh, jalak putih Anda bisa tetap sehat dan semakin gacor.