Perilaku Burung Raja Udang Dalam Menangkap Mangsanya

Raja udang dengan nama latin common kingfisher termasuk sebutan umum untuk jenis burung pemakan ikan dari keluarga Alcedinidae.

Pada seluruh dunia ada 90 spesies burung raja udang, yang menyebar di daerah tropis di Afrika, Asia, serta Australasia. Setengah dari itu dengan jumlah 45 spesies, bisa ditemukan di Indonesia.

Namanya memang raja udang, namun burung ini tidak selalu memangsa udang atau ikan.

Perilaku Burung Raja Udang
Perilaku Burung Raja Udang

Beberapa spesies lebih senang makan kadal, ular, kepiting, atau bahkan makan serangga—yang terakhir ini sering ditangkap selagi terbang.

Tak hanya itu, hanya kira-kira sepertiga raja udang di dunia yang hidup berad dekat air. Habitatnya berada pada hutan tropis yang lebat, pulau-pulau koral, sampai di daerah gurun.

Pada umumnya, burung itu mengamati dengan cermat dari tempatnya bertengger.

Habitat Burung Raja Udang

Secara menyeluruh, sebagian besar spesies yang ada pada keluarga kingfisher tidak termasuk burung yang baik dan cocok untuk dipelihara.

Karena pada alam liar, burung ini tidak lepas dari air, dimulai dari embung, sungai, sampai di danau. Karena itu, tidak sedikit para pecinta burung kicau merasa kesal karena tidak pernah berhasil dalam memelihara burung raja udang ini.

Tapi, jika anda benar benar ingin memelihara burung ini, pastinya anda harus memberikan makanan dan perawatan yang tepat agar burung ini bisa bertahan hidup lama.

Biasanya pemelihara burung raja udang udang tidak berhasil dalam memeliharanya karena burung ini sulit sekali untuk mau makan voer seperti burung jalak atau jenis burung lainnya.

Perilaku Burung Raja Udang

Perilaku Raja Udang Menangkap Mangsa
Perilaku Raja Udang Menangkap Mangsa

Untuk perilaku burung raja udang ini memang dinilai sangat cerdik dalam memburu mangsanya yang ada di dalam air. Burung raja udang ini biasa hinggap pada dahan tau ranting pohon dengan ketinggian 1-2 meter dari atas permukaan air.

Burung ini bertengger tidak hanya bersantai saja, akan tetapi burung raja udang ini bertengger tujuannya untuk mengawasi mangsanya.

Raja udang memang punya penglihatan yang tajam dengan filter polarisasi, guna memotong refleksi air, jadi dapat lebih baik dalam melihat mangsanya.

Setelah waktunya sudah tepat, dan dengan perhitungan yang cermat, burung raja udang ini akan menukik untuk menciduk mangsanya dan menjapit dengan paruhnya dari dalam air.

Perilaku burung raja udang ini tidak dimiliki jenis burung yang lainnya.

Raja Udang Menangkap Mangsa

Pada saat di dalam air, matanya akan tertutup membran. Dan itu artinya raja udang sama sekali tidak melihat mangsanya, naluri dan perhitungan saja yang diandalkan.

Pada saat tampak seekor ikan, raja udang mengancang-ancang untuk terjun, dan memperhitungkan pembiasan cahaya, yang menjadikan posisi ikan tampak berubah.

Kemudian raja udang menukik sambil mengepak-ngepakkan sayapnya untuk menambah kecepatan. Apabila ikan itu di dekat dengan permukaan, raja udang dapat langsung memakannya.

Setelah berhasil memperoleh mangsanya, misalnya seperti ikan, burung ini akan menggigit ekor ikan dan memukulkan badan dan kepala ikan pada batu atau dahan pohon supaya mati.

Dengan begini, raja udang dapat memperkecil risiko tersedak karena mengkonsumsi ikan yang masih hidup.

Sesudah menyantap mangsanya, beberapa menit yang akan datang, bagian yang tidak dicerna oleh tubuhnya seperti tulang s erta duri akan dimuntahkan lagi.

Perilaku burung raja udang yang unik adalah berdandan usai makan.

Raja udang akan mengolesi bulu-bulunya dengan minyak yang keluar dari tubuhnya, jadi bulu-bulu sifatnya anti-air, dan dapat mengurangi risiko tenggelam saat berburu ikan di dalam air.