Kelebihan Murai Batu Blorok dan Asal Usul yang Perlu Diketahui

Bisa dibilang Murai Batu Blorok merupakan kelainan yang jamak dan juga normal terjadi. Meski demikian, kelebihan Murai Batu Blorok juga mempengaruhi harga jualnya sehingga semakin mahal.

Hal ini merupakan perwujudan mutasi temporal karena faktor eksternal seperti cuaca, pakan. Atau mutasi permanen karena faktor internal seperti genetik atau hormonal.

Selain memiliki asal usul yang unik, ternyata kelebihan Murai Batu Blorok juga banyak sekali. Sebutan blorok sering juga dipakai untuk menyebut burung yang memiliki warna bulu yang tidak lazim.

Lantas kenapa burung yang punya bulu blorok bisa memiliki harga yang fantastis dan dianggap istimewa?

Ini Dia Kelebihan Murai Batu Blorok

Kelebihan Murai Batu Blorok dan Asal Usul yang Perlu Diketahui
instagram.com/kicau_mania123

Normalnya murai batu memiliki warna bulu hitam di bagian kepala punggung sampai dengan ekornya.

Selain itu juga punya warna coklat kemerah-merahan dari bagian dada sampai dengan kloaka. Sementara untuk warna putihnya berada di bagian bawah ekor dan juga punggung bawah.

Sementara itu, kelebihan Murai Batu Blorok terdapat pada penampilan fisiknya. Bagi sebagian orang ini menjadi sebuah hal yang menarik. Alasannya kelainan warna adalah insiden yang langka dan dianggap sebuah keunikan.

Dengan demikian alasan berupa keunikan dan kelangkaan membuat Murai Batu Blorok ini memiliki harga yang sangat mahal.

Akan tetapi untuk sebagian orang lainnya, Murai Batu Blorok justru merupakan salah satu burung yang dianggap tidak manis.

Alasannya adalah karena memiliki warna bulunya yang blorok menjadi sebuah kelainan. Sehingga bulu-bulunya tidak memiliki pigmen warna.

Warna bulu yang bentuknya tidak beraturan dianggap bisa mengurangi keindahan dan juga kegagahan murai batu. Memang sebenarnya tidak ada yang istimewa dari burung Murai Batu Blorok jika dinilai dari segi kualitas.

Keistimewaan Murai Batu Blorok hanyalah karena dianggap unik dan langka. Karena warna bulunya tidak sama seperti murai batu yang ada pada umumnya.

Sedangkan harganya soal harganya yang mahal mulanya karena permainan pedagang untuk memperoleh keuntungan lebih besar.

Bila ada Murai Batu Blorok yang bisa berprestasi di ajang lomba terutama tingkat nasional, hal ini hanya kebetulan saja.

Karena kualitas murai batu tidak ditentukan dari warna bulunya namun ditentukan dari talenta burung tersebut. Khususnya dari faktor genetik dan juga perawatan hariannya.

Asal Usul Murai Batu Blorok

murai batu blorok
instagram.com/murai_batu_code_bird

Murai Batu Blorok sampai saat ini dinilai sebagai burung yang langka. Kelebihan Murai Batu Blorok sendiri masih dijadikan sebagai salah satu alasan mengapa burung ini memiliki harga yang mahal.

Penyebab munculnya burung ini masih dipertanyakan karena tergolong misterius. Dari beberapa anakan murai batu terkadang bisa muncul burung murai batu dengan bulu blorok tersebut.

Tentunya pertanyaan ini sempat terpikir di benak anda khususnya bila anda merupakan penangkar burung murai batu.

Burung murai batu biasa pastinya sudah terlalu mainstream dan umum. Sedangkan kelahiran burung murai batu dengan bulu blorok seperti memperoleh mutiara di tengah lautan.

Dengan demikian tidak heran bila beberapa peternak murai batu saat ini telah mencoba untuk mengawin silangkan burung mereka. Tujuannya supaya bisa menghasilkan Murai Batu Blorok.

Namun sayang, hal ini cukup sulit dilakukan. Karena memang belum diketahui secara pasti apa faktor yang bisa menyebabkan munculnya anakan Murai Batu Blorok.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan burung murai batu memiliki bulu blorok. Mulai dari depigmentasi, mutasi, kekurangan mineral, proses kawin silang, hingga adanya penyakit tertentu.

1. Depigmentasi

Anda mungkin masih merasa asing dengan istilah depigmentasi. Sebenarnya pengertian depigmentasi merupakan terjadinya gangguan metabolisme. Sehingga mengakibatkan proses molting atau mabung berjalan dengan lambat.

Dengan demikian pigmen asli yang ada pada burung akan menghilang dan mengakibatkan burung memiliki bulu blorok.

Di dalam kasus Murai Batu Blorok, pigmen yang terganggu yaitu melanin. Pigmen ini dapat berpengaruh terhadap warna bulu coklat, hitam, orange atau merah coklat.

Hal ini bisa mengakibatkan warna hitam di bagian sayap, bulu ekor dan dada murai batu. Sehingga berubah menjadi putih atau blorok.

Warna bulu burung dipengaruhi oleh partikel hamburan cahaya yang berasal dari komponen struktur nano yang ada pada keratin dan juga melanin bulu tersebut. Inilah yang mengakibatkan warna bulu pada burung murai batu dapat berubah menjadi blorok.

2. Mutasi

Salah satu faktor lain yang bisa mengakibatkan pola warna pada burung murai batu berubah yaitu mutasi yang terjadi secara tidak sengaja.

Umumnya pengaruh mutasi tak disengaja berupa faktor lingkungan. Selain itu, dapat juga diakibatkan karena perubahan susunan DNA yang tersimpan di dalam gen.

Burung murai batu yang mengalami mutasi secara tak disengaja. Ketika dikawinkan dengan murai batu normal atau sesama burung yang telah mengalami mutasi tak disengaja. Bisa memungkinkan menghasilkan anakan berupa murai batu dengan bulu blorok.

3. Kekurangan Mineral

Perubahan warna bulu pada burung murai batu bisa terjadi karena kurangnya mineral atau defisiensi mineral.

Meskipun proses mabung telah selesai, tetapi bulu ekor masih dapat tampak berwarna putih. Sepertinya jika sudah demikian burung bulu burung ini sulit dikembalikan menjadi hitam kembali.

Kondisi burung yang mengalami malnutrisi juga dapat memunculkan garis-garis di bagian pigmentasi gelap. Dengan demikian burung murai batu akan mengalami perubahan warna bulu.

Selain itu perubahan bulu menjadi blorok dapat juga terjadi karena metabolisme yang kacau atau gizi buruk selama terjadinya proses mabung.

Sementara itu dalam kasus burung yang agresif kemudian berubah menjadi pendiam mungkin diakibatkan karena kurangnya vitamin B complex. Vitamin ini berguna untuk menjaga fungsi saraf dan juga pencernaan protein.

Kekurangan vitamin B complex juga bisa mengakibatkan nafsu makan burung menjadi berkurang, dengan demikian burung akan tampak lemas dan lesu.

4. Proses Kawin Silang

Murai Batu Blorok ternyata juga bisa diperoleh dari proses kawin silang antara dua jenis burung di dalam spesies yang sama. Atau bisa juga antara dua spesies yang berbeda namun memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat.

Seperti Murai Batu Adipati dan dua anakan Panthom yang disilangkan dengan murai batu bulu normal dan murai batu bulu blorok lainnya. Dengan demikian akan menghasilkan keturunan Murai Batu Blorok.

5. Adanya Penyakit Tertentu

Perubahan warna bulu yang pada burung ternyata juga dapat diakibatkan karena penyakit tertentu. Tetapi kasus seperti ini sering terjadi pada jenis burung dengan paruh bengkok.

Seperti burung Palek, saat terkena penyakit liver berat bisa mengalami perubahan warna bulu. Perubahan bulunya dari warna abu-abu menjadi kuning cerah.

Inilah beberapa asal-usul yang mengakibatkan murai batu bisa terlahir dengan bulu blorok. Sebenarnya ada banyak kemungkinan namun hal ini cukup sulit untuk mencari titik temu untuk memperoleh batu dengan bulu loreng.

Berbagai macam keunikan dan kelebihan yang terdapat pada Murai Batu Blorok serta asal usulnya yang menarik inilah yang membuat burung ini spesial. Bahkan bagi sebagian orang Murai Batu Blorok bisa memiliki harga yang fantastis.

Home > Burung Murai Batu > Kelebihan Murai Batu Blorok dan Asal Usul yang Perlu Diketahui