Mengenal Burung Hantu Hingkik (Bubo Sumatranus) yang Unik

Indonesia memiliki beraneka ragam jenis burung hantu. Burung hantu adalah burung malam yang mempunyai suara yang unik. Nah, salah satu jenis burung hantu yang unik yaitu Burung Hantu Hingkik.

Hingkik juga dikenal dengan nama Beluk Jampuk, nama latinnya Bubo sumatranus. Sedangkan jika di dunia internasional burung ini banyak dikenal dengan nama Barred Eagle Owl, atau juga sering disebut dengan Malay Eagle Owl. Jenis burung hantu ini masih banyak tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

flickr.com

Ciri Khas Burung Hantu Hingkik

Berbeda dengan jenis burung hantu Celepuk yang memiliki ukuran tubuh mungil. Hingkik adalah burung yang memiliki ukuran tubuh yang tergolong besar. Bahkan panjang burung ini bisa mencapai sekitar 45 cm.

Ciri khas Hingkik yaitu pada bagian tubuhnya memiliki bulu yang berwarna abu-abu tua. Kemudian ditandai dengan berkas telinga horizontal yang terlihat mencolok.

Selanjutnya, pada tubuh bagian atas Hingkik terdapat warna coklat kehitaman. Kesemuanya juga terlihat bergaris kuning tua halus. Lalu, untuk alis burung hantu ini warnanya putih. Tubuh bagian bawah burung ini berwarna abu-abu keputihan dengan tambahan garis hitam yang tebal.

Habitat

Habitat hingkik yaitu berada di hutan tropis dan subtropis dataran rendah, yaitu dengan ketinggian sampai dengan 1000 m di atas permukaan laut. Di habitat ini biasanya menjadi tempat burung ini mencari berbagai jenis makanannya.

Makanan Utama

Makanan utama Burung Hantu Hingkik diantaranya berupa berbagai macam serangga ukuran besar. Selain itu, burung ini juga terlihat suka memangsa mamalia kecil, reptil, dan ikan-ikan kecil. Bahkan, burung ini mau memangsa jenis burung yang ukurannya kecil.

Jenis burung hantu ini merupakan tipe binatang nokturnal atau biasa aktif saat malam hari. Ketika malam hari burung ini akan berkeliaran, baik itu sendirian atau bersama dengan pasangan. Keunikan dari Hingkik yaitu mereka senang sekali mandi di kolam atau di sungai.

Daerah Persebaran

Hingkik merupakan jenis burung hantu yang persebarannya tidak hanya berada di Indonesia saja. Daerah penyebaran Hingkik ini diantaranya berada di Pulau Keeling, Brunei, Indonesia, Myanmar, Singapura, Malaysia dan Thailand.

Nah, jika di Indonesia sendiri, Burung Hantu Hingkik bisa kita jumpai di wilayah seperti Kalimantan, Sumatera, Bangka, Jawa juga Bali.

Perkembangbiakan

Hingkik dalam seumur hidupnya akan memiliki satu pasangan saja. Pada saat musim kawin sudah tiba, maka burung ini akan kembali ke sarang yang sama dari tahun ke tahun berikutnya.

Biasanya sarang burung hantu ini berupa lubang yang ada di sebuah pohon yang berukuran besar. Dalam satu kali musim kawin, biasanya mereka hanya akan menghasilkan satu telur saja sebelum dierami.

Di wilayah Jawa, telur Hingkik bisa dijumpai sekitar bulan Februari dan April. Kemudian, sekitar bulan Mei dan Juni, anakan burung ini sudah terlihat. Lalu di Pulau Sumatera, anakan Hingkik ditemukan di sarangnya sekitar bulan Maret dan Mei. Sedangkan, di Kalimantan, anakan Hingkik akan tampak sekitar bulan Februari juga Maret.

Agar populasi burung malam ini tetap terjaga, maka sebaiknya masyarakat bersama-sama melestarikannya dengan cara tidak melakukan perburuan secara liar. Selain itu hindari merusak pohon-pohon yang dijadikan sebagai habitat burung hantu ini.

Burung Hantu Hingkik memiliki keunikan dengan tubuhnya yang besar. Suaranya juga terdengar agak menyeramkan. Terlebih suaranya terdengar saat malam hari saja. Bahkan ada sebagian orang yang menyangkutkan hal mistis dengan suara burung hantu ini.

Home > Burung Hantu > Mengenal Burung Hantu Hingkik (Bubo Sumatranus) yang Unik